Muaro Jambi — Aksi penipuan yang mengatasnamakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil digagalkan berkat kesigapan Abdullah, Wakil Ketua Senkom Mitra Polri Kecamatan Jambi Luar Kota, bersama Danramil 0415-06/Pijoan, Kapten Yulian Timor. Upaya penipuan yang mencatut nama pejabat TNI tersebut nyaris menjerat sebuah toko sembako di kawasan Jambi Luar Kota.
Insiden bermula ketika seorang pelaku menghubungi Toko Aini Plastik di Kelurahan Sungai Duren dan mengaku sebagai Letnan Kolonel Infanteri Dwi Heru Novianto, yang diklaim bertugas di bagian logistik Kodim 0415/Jambi, pada Kamis (17/4). Pelaku memesan sejumlah barang dan meminta agar segera disiapkan. Namun, kecurigaan muncul di pihak toko yang merasa ada kejanggalan dalam permintaan tersebut.
"Kami curiganya kenapa setingkat Kodim kok memesan barang di toko kecil seperti tempat kami," ujar penjaga toko.
Pemilik toko kemudian menghubungi Abdullah untuk mengonfirmasi kebenaran informasi. Setelah menelusuri keterangan yang didapat, Abdullah langsung berkoordinasi dengan Danramil Pijoan, Kapten Yulian Timor. Informasi tersebut pun dibantah tegas oleh Kapten Yulian, yang kemudian segera mengambil langkah cepat.
Dengan sigap, Kapten Yulian mengajak Abdullah untuk menjebak pelaku. Ia mengerahkan tim Intel Koramil dan berkoordinasi erat dengan Intel Kodim untuk menyusun strategi penangkapan.
"Komunikasi terus dijalin dengan pelaku untuk memancingnya keluar dari persembunyian. Sayangnya, ketika merasa aksinya terendus, pelaku langsung menghilang," jelas Abdullah.
Hingga kini, pelaku belum berhasil dilacak karena nomor ponsel yang digunakan sudah tidak aktif.
Meski pelaku berhasil melarikan diri, sinergi antara masyarakat dan aparat terbukti mampu menggagalkan upaya penipuan tersebut. Sebagai langkah preventif, Kapten Yulian memberikan beberapa tips kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh oknum yang mengatasnamakan institusi TNI, antara lain:
1. TNI tidak pernah memesan barang logistik melalui toko kecil tanpa prosedur resmi.
2. Cek keabsahan surat pesanan — jika tidak mencantumkan stempel resmi, nama, jabatan, dan NRP, maka patut dicurigai sebagai palsu.
3. Laporkan segera ke Koramil terdekat apabila menemukan oknum mencurigakan yang mengaku anggota TNI.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan adalah senjata pertama melawan penipuan. Dengan kerja sama antara masyarakat dan aparat, setiap upaya kejahatan dapat digagalkan sebelum memakan korban. Karena menjaga nama baik institusi dan keselamatan warga adalah tanggung jawab kita bersama.
