Merangin (4 Mei 2025) – Setelah upaya pencarian selama tiga hari, tim gabungan berhasil menemukan jenazah Ibrahim bin Zarkasih (7), bocah yang dilaporkan hanyut di Sungai Tantan, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sekitar pukul 11.30 WIB, Minggu (4/5/2025), sejauh lima kilometer dari titik awal kejadian.
Ibrahim dilaporkan hilang sejak Jumat (1/5/2025), memicu operasi SAR besar-besaran yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, Senkom (Sentra Komunikasi) SAR Kabupaten Merangin, serta masyarakat setempat. Tim bekerja tanpa henti meski dihadang berbagai kendala, termasuk arus sungai yang deras, cuaca tidak menentu, dan medan yang terjal.
Dalam operasi ini, Senkom SAR Kabupaten Merangin memainkan peran vital dengan menugaskan dua relawan andalannya, Grazel dan Bedi Yulianto, untuk memimpin koordinasi di lapangan. Keduanya turut serta dalam penyisiran daerah aliran sungai yang berbahaya, memastikan pencarian berjalan sistematis.
"Kami berusaha maksimal meski kondisi sungai cukup ekstrem. Kerja sama tim dan dukungan warga sangat membantu proses pencarian," ujar Grazel Iswanto, salah satu relawan Senkom SAR yang terlibat langsung.
Proses pencarian sempat terhambat akibat debit air yang tinggi pasca-hujan deras, menyulitkan tim saat melakukan penyelaman dan pemantauan visual. Selain itu, vegetasi lebat di sekitar sungai memperlambat pergerakan tim.
"Kami harus ekstra hati-hati karena arusnya sangat kuat. Ada beberapa titik yang sulit dijangkau, tapi kami pantang menyerah," tambah Grazel.
Setelah ditemukan, jenazah almarhum Ibrahim segera dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan. Masyarakat setempat turut berduka atas musibah ini, sekaligus mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," pungkas Grazel.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak di sekitar wilayah perairan. Pihak berwenang juga mendorong edukasi keselamatan berbasis komunitas untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.